Indahnya Tolong Menolong



Hasil gambar untuk tolong menolong

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب

"Dan tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kalian kepada Allah amat berat siksaan-Nya." (QS. Al-Maidah : 2)

Al-Qur’an telah menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna (Ahsanu taqwim). Manusia memiliki keistimewaan dibanding ciptaan lain seperti jin, malaikat, juga binatang. Dan juga dibekali tidak dengan hanya panca indra dan bentuk fisik yang indah, tapi juga akal pikiran yang membuatnya kreatif dan menjalani hidup dengan penuh makna.


Manusia merupakan makhluk sosial yang sudah pasti membutuhkan orang lain, baik yang berkenaan dengan manusia maupun alam sekitar. Karena itu tolong-menolong merupakan  perbuatan yang sangat ditekankan.

Dalam sebuah hadits yang cukup populer disampaikan:


 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya...” (HR Muslim)

Jika kita perhatikan secara seksama redaksi hadits, kita segera tahu bahwa Allah melibatkan secara langsung seolah-olah berada di balik orang-orang susah dan siap memberi balasan setimpal bagi yang mau membantu orang-orang dalam kesulitan itu. Allah secara verbal berjanji akan memudahkan dan menolong orang yang mau menolong hambanya.



Tolong-menolong atau kerja sama itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

1. Tolong-menolong secara moral

yaitu saling membantu memberi nasihat tentang kebaikan. mengingatkan antara satu dengan yang lain, mencegah perbuatan mungkar  dan menunjukan bagaimana seharusnya orang itu berbuat. Tolong menolong tidak harus berupa mendermakan harta benda atau tenaga, tetapi memberi nasihat kepada orang yang perlu diberi nasihat pun termasuk perbuatan tolong menolong, sebagaimana Rasulullah Saw menganjurkan orang untuk menolong orang yang suka menganiaya, yaitu dengan jalan mencegahnya dari perbuatan aniaya.

2. Tolong-menolong dalam segi material 
yaitu membantu orang berupa bantuan tenaga, harta, modal, sedekah, zakat dan sebagainya. Dalam islam  ada perintah untuk mengeluarkan zakat. Perintah ini selain   untuk membantu   orang   fakir   dan orang   miskin melalui zakat , juga   merupakan bentuk ta’awun   atau kerjasama   secara nyata   dalam kebaikan

Tolong -menolong mengandung manfaat tersendiri, baik bagi si penolong maupun yang di tolong, yang diantaranya yaitu ;


1. Taat atau patuh kepada Allah.Seperti yang telah diketahui bahwa tolong menolong itu sangat dianjurkan di dalam agama. Perbuatan baik ini akan menjadi amal pahala baik di dunia maupun di akhirat. 

2. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Kepercayaan adalah sesuatu yang sulit untuk didapat. Namun, dengan kegemaran menolong orang lain, maka insyaallah mereka dengan senang hati akan memberikan kepercayaan kepada kita.

3. Mendapatkan kemudahan dalam segala urusan. Berkat tolong menolong, segala urusan dan persoalan akan lebih mudah diselesaikan dan atau dicarikan jalan keluarnya. Rasulullah SAW bersabda, “Allah akan menolong hambanya selama hamba tersebut mau menolong saudaranya"

Oleh : M. Rizalil Faiz (Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama