Jagad dunia telah digemparkan dengan adanya wabah yang melanda pada bumi tercinta, hadirnya Virus Corona membuat warga dunia gelagapan. Sebenarnya apa itu virus corona? dan siapa yang pertama kali terkena dampak wabah tersebut?. Dari penelusuran di Detiknews bahwa virus corona atau covid-19 ditemukan di Wuhan,China pada akhir 2019 lalu. Penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya itu hingga kini belum bisa di kendalikan. Tercatat sudah ada 200 lebih negara di dunia melaporkan adanya kasus terpapar virus corona. Virus ini menyerang pernafasan pada manusia dan bersifat menular, penyebarannya pun terbilang sangat cepat dan membahayakan bagi jiwa manusia.
Sebenarnya, apakah munculnya wabah ini juga terjadi pada
zaman nabi? Bagaimana proses penyebarannya?. Bercermin dari pengalaman Ibnu
Battuta yang dituliskan oleh Ross E. Dunn, seorang sejarawan San Diego State
University, dalam petualangan Ibnu Battuta, Seorang Musafir Muslim abad 14.
Pernah muncul wabah yang bernama Black Death atau Maut hitam yang terjadi di
negara-negara islam dikawasan Timur Tengah. Wabah pandemi adalah sejarah kelam
yang berulang, jauh sebelum maut hitam, pandemi awal adalah Wabah Justinian
pada 541-542 di wilayah kekaisaran Romawi Timur. Pada Era Nabi Muhammad SAW pun
pernah ikut terjangkit beberapa wabah, diantaranya yaitu :
- Wabah Syirawaih, pada masa Nabi Muhammad SAW
- Wabah Syirawaih, pada masa Nabi Muhammad SAW
- Wabah Amwas (Melanda Mesir,Irak,Suriah), Pada masa Umar bin Khattab
- Wabah Al Jarif (melanda Bashrah), Pada masa Ibn Zubair
- Wabah Al Fatayat, terjadi pada tahun 87 H
- Wabah Asyraf (melanda Irak dan Suriah)
Terkait wabah penyakit, Thaun atau Covid-19, tergambar dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW
Dalam QS Al baqarah: 243
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ
أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ مُوتُوا ثُمَّ أَحْيَاهُمْ إِنَّ
اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati ; maka Allah swt berfirman kepada mereka : “Matilah kamu”. Kemudian Allah swt menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur”
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال المبطون شهيد والمطعون شهيد
Artinya: “Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ia bersabda,”Orang yang mati karena sakit perut dan orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid”(HR Bukhari)
Membahas terkait wabah, terdapat beberapa kata yang sepadan, yaitu Jarif, Waba’, Tha’un.
Sedangkan Dalam Tafsir Ad Durr Al Mantsur:
Ibnu abbas berkata:”Mereka berjumlah 4000 orang. Mereka keluar karena lari dari Thaun (wabah penyakit menular). Mereka berkata: ‘kami akan mendatangi sebuah negeri yang tidak ada kematian’. Setelah mereka sampai di sebuah perkampungan Allah mematikan mereka semua. Lalu datang seorang nabi berdoa agar Allah menghidupkan kembali agar menyembah Allah, lalu Allah menghidupkan mereka”
Lantas, jika memang era rasululllah sudah pernah terjangkit wabah, bagaimana rasulullah mengatasi hal itu? Bagaimana Al-Qur'an sendiri memberi pandangan tentang wabah? Dan jika ditarik diera sekarang ini tepatkan pemerintah memberikan aturan physical distancing dengan melakukan jaga jarak dll. sampai di beberapa daerah terjadi lockdown ?
Tentu hal ini sangat penting untuk kita ketahui, maka dari itu untuk membahas beberapa masalah ini, HMJ IAT berinisiatif untuk mengadakan sebuah munadhoroh (diskusi) yang nantinya akan membahas beberapa masalah tersebut. Munadhoroh ini akan dinarasumberi langsung oleh Dr. Muhammad Sobirin, S.Thi, M.Hum. dilaksanakan pada kamis, 30 april 2020 jam 16.00 WIB lewat grub wastapp. So, sekalian ngabuburit karena harus stay at home, mari kita bermunadhoroh bersama.
Penulis : Devisi Keilmuan dan Riset
Hidayatullah.com
Nuonline
Labels:
Artikel