Tidak terasa bulan Ramadhan akan segera menyapa kita. Meskipun dengan adanya wabah covid-19 yang mana mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah, insya Allah kita dapat mengisi Ramadhan kali ini dengan ibadah yang maksimal. Aamiin ya Rabb.
Telah menjadi hal yang lumrah ditelinga kita tentang adanya sejumlah penelitian yang membuktikan bahwa puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Nabi saw. bersabda:
صُوْمُوْاتَصِحُّوْا
"Berpuasalah niscaya kalian akan sehat bugar." (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abu Hurairah r.a.)
Rasulullah saw. telah mengisyaratkan kepada kita agar tidak berlebih-lebihan dalam bentuk apapun itu, terkhusus pada persolaan makan dan minum. Adapun yang menjadi tanda tanya, bagaimana Baginda Rasul sejak empat belas abad yang lalu dapat mengetahui bahwa puasa mampu menyehatkan tubuh? Siapa yang telah membawa Rasul untuk mengutarakan pernyataan itu melainkan Allah? Tampak jelas, yakni Allah Yang Maha Mengetahui. Sungguh, Allah swt. tahu bahwa di suatu saat manusia akan mengetahui bermacam hakikat ilmiah ini. Isyarat dalam hadis yang disabdakannya membawa penyajian langsung di hadapan manusia modern sebagai kebenaran yang nyata, sehingga menguatkan bahwa beliau senantiasa bersambung dengan wahyu dan ajaran dari Sang Maha Kuasa, Allah swt.
Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa kinerja fisik antara orang yang berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dan kinerja orang yang tidak berpuasa dalam memperbaiki tingkat daya tahan tubuh itu berbeda. Mereka yang berpuasa jauh lebih baik kinerjanya. Diantara manfaat puasa yaitu mampu memperbaiki kinerja hati dan jantung, sistem pencernaan, sistem metabolisme, sistem saraf, sistem pernafasan, dan sistem ketahanan tubuh.
Telah diketahui bersama, bahwa sesungguhnya puasa mampu menghancurkan lemak di dalam tubuh sehingga akan menambah asam lemak yang panas dalam darah. Maka jadilah asam ini sebagai sumber utama energi orang yang berpuasa, kemudian menggantikan zat glukosa yang menjadi sumber energi orang yang tidak berpuasa. Hal ini menunjukkan bahwa berpuasa mampu menjadi jalan praktis dalam membantu meminimalisir konsumsi zat glikogen pada hati maupun otot selama orang yang berpuasa melakukan kerja keras.
Disisi kesehatan, berpuasa dapat membantu kita dalam mengontrol kadar glukosa pada darah. Jika seseorang mengalami kekurangan zat itu, ia akan mudah kelelahan dan keletihan. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan orang yang tidak puasa, akan terasa lebih melelahkan daripada orang yang berpuasa, dalam mengerjakan bentuk tugas yang sama.
Selain itu, secara batiniah, orang yang berpuasa akan memberikan kecenderungan untuk bersikap ridha dan mentalitasnya juga meningkat. Hal ini disebabkan karena muncul nya perasaan yang lebih dekat kepada Sang Pemberi Nikmat, Allah swt. Dalam psikologi, berpuasa mampu mendorong peningkatan signifikan pada beberapa hormon yang bermanfaat bagi tubuh. Contohnya hormon androfin yang meningkatkan kinerja tubuh dan meminimalisir perasaan lelah dan tertekan. Tidak mampu disangkal lagi, sungguh Allah Yang Maha Bijaksana telah memerintahkan puasa (Ramadhan). Tepatlah apa yang telah disabdakan Rasulullah saw.: “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat bugar.”
Layaknya wabah Covid-19 ini yang mengisyaratkan kepada kita untuk mengistirahatkan segala kesibukan di luar rumah, begitupula dengan puasa. Berhentinya seseorang dari rutinitas yang menjadi kegiatannya sehari-hari, dalam persoalan ini makan dan minum, secara efektif mampu mengistirahatkan organ tubuh kita. Puasa juga merupakan proses pembersihan tubuh dari segala yang tertampung selama setahun, baik itu berupa minyak, lemak, racun, kotoran, virus, dan bentuk lainnya yang berbahaya dan dapat merusak kesehatan tubuh jika tidak dibersihkan.
Puasa Ramadhan merupakan rukun Islam yang ke-empat telah diperintahkan oleh Allah swt. dalam kitab suci Al-Qur’an dan menjadi rutinitas yang dinanti-nantikan oleh umat muslim. Nabi Muhammad saw. juga mengisyaratkan kepada kita untuk mengerjakan puasa-puasa sunnah, sebagai sarana menjaga keimanan, keselamatan rohani, kesehatan jiwa, dan disisi lain mampu menjaga kesehatan tubuh.
Mari menyambut Ramadhan dengan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Sekarang saatnya bagi orang-orang yang menempuh jalan kebenaran untuk tampil mendakwahkan Islam dan menumpas kebathilan. Kasus yang sering terjadi sekarang ini ialah dimana pihak yang benar diinjak-injak dan pihak yang salah justru makin berjaya. Sudah sepatutnya kita menghentikan segala kezaliman yang mendera umat manusia di belahan dunia ini.
Referensi: Sains Dalam hadis (Prof. Dr. Zaghlul An-Najjar)
Oleh : Qurrah A’yuniyyah (Mahasiswi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang)