Tips Cepat Menentukan Judul Skripsi

Sebagai mahasiswa, menyusun skripsi merupakan keharusan. Apalagi bagi mahasiswa akhir, skripsi biasanya menjadi momok yang selalu terlintas dalam benak. Belum lagi, kalau sudah punya calon pasangan, ditanya “Mas/Mbak kapan kau pinang aku dengan skripsimu?” Aseekkk...
Tak sedikit pula mahasiswa juga kebingungan dan tak kunjung dapat inspirasi. Memang sih, cepat atau tidaknya mengerjakan skripsi merupakan hak prerogatif setiap orang. Ada yang menunda karena masih ada kegiatan penting lainnya, seperti aktif di UKM atau organisasi lainnya, adapula yang sedang sibuk sambil bekerja. Walaupun begitu, sebagai syarat akademis, SKRIPSI merupakan sebuah keharusan untuk dituntaskan. Jika tidak, UKT kan mengalir deras setiap semesternya.
Nah ada sedikit tips nih agar mampu cepat menentukan judul SKRIPSI. Simak ya!
Rajin Membaca dan Peka Terhadap Masalah yang Berkembang
Salah satu rukun mahasiswa yang wajib dan melekat dalam diri adalah “Membaca”. Slogan ini nampaknya ibarat papan pengumuman yang tak dihiraukan namun terasa penting jika ada yang sadar akan pentingnya untuk membaca. Sama halnya membaca, kita sudah tidak bisa membantah bahwa dengan membaca dapat membuka jendela dunia. Ironisnya, kesadaran membacalah yang nampaknya kurang dalam diri kita. Hehe. Melihat statistik yang menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang literasinya sangat rendah harus kita jadikan intropeksi bersama.
Dengan membaca, kita akan tahu banyak hal. Tapi bagi yang sudah sering membaca dan tak kunjung menemukan inspirasi judul skripsi, hal ini menjadi perhatian besar. Tentu yang menjadi pertanyaan, “Apa saja sebenarnya yang telah dibaca?”. Nah kalian harus mulai belokkan nih, bacaan yang harus kalian baca tentunya harus sesuai dengan jurusan dong! Caranya gimana? Setiap mata kuliah kan pasti ada RPS-nya. Disitu dapat kita cermati, betapa banyak referensi yang terpapar. Jangan hanya jadi referensi makalah saja. Dibaca juga dong! Hehe.
Nah kalau tentang masalah yang berkembang ini menjadi kesulitan tersendiri. Karena kita tidak cukup hanya melihat buku. Kita harus melihat sekitar juga. Kalau melihat sekitar dirasa kurang, di media sosial tuh banyak banget. Banget deh. Di sini pemikiran kritis harus mulai dipertajam. Kalau kita bisa kritis terhadap kebijakan pemerintah dan kampus, lantas mengkritisi permasalahan yang sejalan dengan jurusan masa ngga bisa? Peace!
Tingkatkan Hubungan dengan Dosen sebanyak mungkin
Proses ini nih yang sangat menarik. Sebagai mahasiswa kita pasti menyadari banyak sekali kekurangan dalam diri kita. Entah itu dari pemahaman, ilmu, maupun wawasan. Di proses ini kita bisa nih tumbuh kembangkan hubungan dan interaksi yang baik dengan dosen pengajar. Tidak usah bingung-bingung! Dimulai dari dosen yang kalian gemari! Apalagi yang sedang mengampu salah satu mata kuliah kita. Jangan sungkan-sungkan! Selama kita dengan niat baik dan sopan, bisa dihubungi dosen yang kita kagumi itu. Kemudian bisa mulai mengajak ngobrol disela-sela waktunya ataupun bisa komunikas via WhatsApp. Nah kalau teknisnya, kalian sesuaikan sendiri dong!
Tapi ingat! Berdiskusi dengan dosen akan berbeda dengan mengobrol dengan teman kita di warung kopi. Selain etika sopan santun, kita harus tahu diri juga bahwa kita sedang mengambil waktu beliau. Bersyukur banget kalau dosen itu meluangkan waktunya dan terbuka untuk mendengarkan keluhan kita. Nah pastikan pada tahap ini kita sudah melakukan tahap pertama tadi. Jangan sampai tidak tahu mau menyampaikan apa kepada dosen tersebut, alias kosongan. Setidaknya punya gambaran dari hasil bacaan. Kalau belum, jangan sekali-sekali mencoba menghubungi dosen. Kalian pasti dikasih saran pamungkas, “Sudah baca-baca tentang ini belum mas/mba? Sudah pernah tahu buku ini belum?” Nah sayang banget kan! Jadi waktunya sia-sia. Walaupun begitu, tidak masalah. Setidaknya kalian sudah membangun relasi dengan salah satu dosen. Apalagi nomor kalian disimpan, wah something banget itu rasanya. Cobain deh!
Gerak Cepat!
Setelah sudah banyak membaca dan berdiskusi dengan beberapa dosen, saat ini lah waktunya! Mencoba untuk gerak cepat. Pasti setelah berinteraksi dengan dosen, kita akan mendapatkan saran dan masukan dari dosen. Nah tentu sudah mulai tergambar bagaimana step selanjutnya, kita bisa coba untuk melakukan riset kecil-kecilan, atau bisa juga dengan menambah lagi bacaan. Memang sih, sangat ribet kalau dipikirkan. Tapi kalau sudah terbiasa, enak kok! Kalau kata Mba Najwa Shihab itu, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta”.
Setelah itu untuk selanjutnya bisa ulang-ulang terus proses pertama, kedua, dan ketiga. Jangan gelisah! Musuh kita hanyalah diri kita sendiri. Kitalah yang menentukan akan mengerjakan atau hanya menunggu lama-lama tanpa arah yang jelas. Tentu sembari berusaha sebisa mungkin kita imbangi juga dengan do’a. Nikmati itu!
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana bagi yang masih semester muda? Apa iya harus mikirin judul skripsi dari sekarang? Jawabannya “Iya!”. Ingat ya, “mikirin”nya. Kalau menentukan konsep atau rencana bisa sejauh mungkin sedini mungkin. Semakin cepat kamu menentukan semakin enak dong nanti kalau sudah tiba waktunya. Nah kalau ingin mengerjakannya tentu ada persyaratannya sendiri. Kalau sudah punya ide matang dari jauh-jauh hari bukannya nanti akan mudah prosesnya kawan?
Semoga tips ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan juga semoga cepat untuk menentukan judul skripsi. Ingat, “menentukan”. Kalau menemukan, mari kita serahkan kepada diri kita masing-masing. Hehe. Sebenarnya bisa juga kok membuat tips yang berbeda. Tentu yang sesuai dengan cara masing-masing. Tetap semangat ya! Ada yang ingat pesan Imam Syafi’i untuk para penuntut ilmu? Nah kalian semua pasti sudah ingat betul dengan pesan itu. Wallahu a’lam bisshowab.


Penulis : Efri Arsyad Rizal (Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama