Bahaya Radikalisme pada Umat Islam di Indonesia

Radikalisme. (Foto: Ilustrasi)

Manusia merupakan makhluk dinamis, yang selalu bergerak menuju perubahan agar menjadi lebih baik. Karena itulah, perubahan ini menuntut manusia untuk meninggalkan watak primitifnya dan beralih ke pembentukan karakter baru yang lebih positif. Terutama bagi muslim, kita akan termasuk orang yang beruntung jika diri kita lebih baik daripada hari kemarin.

Mayoritas umat Islam di Indonesia telah meniscayakan bahwa gerak sejarah bangsa dan negara ini berada di tangan umat muslim, baik secara progresifitas maupun stagnansi. Aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara lebih dominan pada sikap historis umat Islam.

Akan tetapi di masa kini dari minoritas umat Islam itu sendiri masih awam perihal agamanya, sehingga tindakan yang mereka lakukan tentunya tidak sesuai dengan syari'at agama Islam. 

Radikalisme merupakan paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan.

Radikalisme dan perpecahan internal umat muslim menjadi salah satu hambatan pada fenomena kontemporer. Bangsa yang dulu bersatu untuk merebut kemerdekaan, sekarang telah terindikasi retak dengan adanya radikalisme yang mengatasnamakan “memperjuangkan Tuhan”. Di internal umat muslim tidak terdapat kesatuan visi dan kesepakatan misi, mengingat masih ada golongan umat muslim yang menolak radikalisme.

Kejadian ini mengakibatkan kesibukan umat muslim dalam mengurusi radikalisme ini, menjurus pada terabaikannya pengembangan ilmu pengetahuan dan terlantarnya kesejahteraan ekonomi. Fokus perhatian umat muslim tercurah habis untuk menyelesaikan “sandungan-sandungan” yang tampaknya ditimbulkan dengan ulah sebagian umat muslim sendiri. Dilansir dari buku Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qur’an dan Hadits.

Kita mengharapkan umat Islam dan bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh, sejahtera secara ekonomi, dan maju dalam bidang pengetahuan dan teknologi, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk mewujudkan cita-cita seperti itu diperlukan pemikiran yang matang tentang strategi dan langkah-langkah kedepannya. Agar semuanya tersusun menjadi negara yang diharapkan umat Islam di Indonesia, agar menjadi negara yang sesuai di dalam al-Qur'an yaitu negara yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofurun (Negera yang baik, dan Rabb yang Maha Pengampun). 



Oleh: Muhammad Tsaqif Khabibur Rahman (Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Hadits UIN Walisongo Semarang) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama