Hmjiatwalisongo (30/09) - Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) adakan Workshop Kepemimpinan, Kamis (30/09). Bertempat di lantai 3 gedung O Kampus II FUHum, acara ini diikuti oleh 40 delegasi dari Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Acara workshop ini membahas tentang upaya mahasiswa agar menjadi pribadi pemimpin yang berkualitas dan unggul untuk mampu bersaing di tahun 2045.
Acara berlangsung mulai pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB dan dibuka oleh Syafi'i, Wakil Dekan tiga FUHum. Panitia menghadirkan tiga pembicara, yaitu Sadiman Al-Kundarto dari Pembina Yayasan LKS-BMh, Abdullah Nasir selaku LPPT Oase Indonesia, dan Muhammad Azmi Ali sebagai Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo.
Pada workshop ini, Sadiman sebagai pembicara pertama menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami mengenai bekal yang harus dimiliki mahasiswa untuk siap menghadapi perubahan masa depan yang kompetitif. Ia mengatakan salah satu yang memengaruhi masa depan kita adalah dengan memanfaatkan kecerdasan otak. Ini merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh semua orang sebagai pemimpin.
Baca Juga: Bahaya Radikalisme pada Umat Islam di Indonesia
Selain itu, Azmi Ali selaku pembicara kedua juga mengatakan bahwa salah satu yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah target step by step dalam mempelajari dan memahami pola-pola kepemimpinan. Sehingga dengan adanya tahapan proses tersebut dapat menjadikan tujuan pemimpin bisa tercapai.
Workshop ini juga melibatkan para kader yang diharapkan kedepannya akan semakin mampu bersaing di dunia luar. Muza, salah seorang mahasiswa Ilmu Al-quran dan Tafsir (IAT) yang ikut hadir dalam acara tersebut mengaku sangat antusias. "Acara ini berjalan lancar dan banyak ilmu yang didapat," ujarnya.
Baca Juga: Respon Terhadap Konflik Israel #Munadhoroh03
Muhammad Fhaiz mengatakan bahwa diadakannya workshop kepemimpinan ini merupakan kegiatan penghujung akhir periode, dan sebagai wadah untuk regenerasi yang kemudian akan melanjutkan estafet kepengurusan lingkup Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) di FUHum. Selain itu, dengan diselenggarakannya workshop ini Ketua DEMA FUHum berharap agar pemimpin selanjutnya bisa lebih siap menjadi seorang pemimpin.
"Harapannya yang nanti akan jadi pengurus ORMAWA itu bisa mempersiapkan bagaimana cara menjadi pemimpin, bagaimana cara memanajemen sebuah organisasi, dan bagaimana cara mengajak teman-teman yang lain untuk berproses bersama," tutur Muhammad Fhaiz selaku ketua DEMA FUHum.
Oleh: M. Raif Al Abrar (Mahasiswa Ilmu Al-quran dan Tafsir UIN Walisongo Semarang)
Editor: Elviana Feby Dwi Jayanti