Pedih, hancur, pilu
Semua rasa ini beraduk
dengan wajah sendu
Mengapa aku merasa
sendiri?
Padahal jiwa ini terbiasa tersakiti
Luka apalagi yang kurasa?
Emosi apalagi yang
meronta?
Mengapa suara hatiku
merana?
Rasanya diriku dirundung
kecewa!
Pada waktu yang terus
melaju
Mulai tergugah
Aku kurang dekat dalam
do’a
Terlalu jarang aku
bercerita
Aku yang selalu lupa diri,
tak bahagia
Aku yang selalu lengah,
tak berdaya
Menikmati dunia
Atas asma-Mu yang suci,
Aku bersimpuh dan berserah
diri.
Oleh: M. Raif Al Abrar (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)