(AKU BERLINDUNG KEPADA ALLAH SWT DARI GODAAN
SETAN YANG TERKUTUK)
Di dalam al-qur’an ada perintah untuk membaca taawudz sebelum membaca alqur’an, apakah
berarti tekstualis? Coba kita mainkan!
Jika alquran
banyak mengatur kehidupan manusia, maka sah saja jika kita sebut alquran adalah
pelajaran kehidupan, maka yang terkandung didalamnya tidak hanya barang yang
tak kasat mata, namun yang materialis pun/yang kasat mata pun banyak
dibahasnya. Beranjak dari hal tersebut mari kita telaah setan-setan yang di
maksud di dalam-nya dalam kerangka yang berbeda!
Lingkaran Setan Desa
Dalam konteks
sosial, lingkaran ini adalah para segelintir manusia yang disebut dengan
penguasa (oligarki), entah dalam tenaga, harta, benda dan sebagainya.
Mereka menguasai tanpa mengenal ampun, dalam artian mereka memperlakukan segalanya sebagai alat. Tanpa memandang siapa,
bagaimana, dan mengapa. Dan siklus itu terus berputar tiada henti,maka tujuan
mereka adalah keuntungan pribadi. Siapa-pun yang menghalanginya maka wajib
baginya untuk menyingkir, jika tidak, maka kehancuran adalah milik mereka yang menentang. Itulah
perputaran jahat yang disebut dengan penindasan, semakin menginjak bawah, maka
akan selalu naik hingga pucuk yang di dambakan, hal tersebut sangat tidak
manusiawi. Karena hierarki seperti itu terjadi di dunia binatang bukan manusia.
Masih ingatkah dengan 7 setan desa yang disebut Aidid dalam risetnya di Jawa Barat untuk para
petani dan nelayan dengan judul mengganjang
setan desa, Disebutnya setan yang pertama ialah Si Tuan Tanah, yang memiliki
hektaran tanah dan berlaku semena-mena seakan dunia miliknya, dia menyewakan
tanah dengan harga yang tak kira-kira, dan didalam desa hanya dia yang
menguasai lahan. Sehingga para petani khususnya petani miskin menyewa kepadanya,
mereka Tuan Tanah menyewakan tanahnya akan tetapi mengambil keuntungan yang
melebihi batas. Sebagai contoh misal kan petani A menyewa tanah dalam bentuk
kerja kepada tuan tanah B seluas 8 petak, maka 3 petak diberlakukan sistem
maron (satu bagian untuk pemilik dan bagian lainya untuk penggarap) dan
mirisnya para penyewa menggarap 5 petak sisanya milik tuan tanah B. maka tiada
lain 5 petak itu adalah bayaran sewa kepada tuan tanah dalam bentuk kerja.
Setan yang lainya bernama lintah darat (para rentenir yang meminjamkan uangnya
sehingga para petani mempunyai hutang melebihi apa yang dia pinjam) Selanjutnya
Tukang ijon (mereka yang mengambil keuntungan dari petani, membelinya dengan
harga murah, dan menjualnya dengan harga
mahal) Dan Tengkulak jahat (mereka yang
menggunakan sistem ijon untuk menguasai dan memonopoli hasil produksi kaum
tani) Ada juga Kapitalis Birokrat (yang memaksa para petani untuk menjual hasil
taninya kepada perusahaan, dan mereka mengatasnamakan negara, dan menariki
pajak kepada para petani, dalam arti lain menyalahgunakan pajak untuk
keuntungan pribadi) Dan Bandit Desa (preman bayaran yang rela melakukan apa
saja, dalam kasus ini mereka adalah bodyguard
para penguasa dzolim, rela menyakiti para petani, bahkan membunuh para
petani yang membangkang bagi mereka.) Yang terakhir yaitu Penguasa Jahat
(mereka pejabat negara/penguasa desa yang melupakan warganya, dan tidak
berpihak kepada petani, keputusan mereka banyak yang mencederai hati petani dan
semena-mena adalah ciri khasnya.)
Demikianlah
setan-setan desa menurut Aidid yang saling bersinergi dalam
melaksanakan kejahatan/penindasan terhadap kaum tani. Jika kita
pelajari setan-setan desa yang di maksud Aidid seakan alqur’an memberikan
himbauan kepada kita, “jika kamu ingin mengerti kehidupan yang ideal, yang
termaktub di dalam-ku maka camkanlah! Jangan melakukan hal-hal yang dilakukan
setan-setan desa.” Penjelasan selanjutnya tentang mengapa keburukan setan-setan desa itu
terjadi akan di bahas di dalam lingkaran setan manusia.
Lingkaran Setan Manusia
Manusia
yang diciptakan sebagai khalifah, sering diartikan menjadi pemimpin negeri bumi
ini, penanggung jawab akan apa yang dia lakukan di bumi ini, memiliki tugas
yang sangat besar dipikulnya, manusia yang digadang-gadang membawa kedamaian
untuk seluruh alam, sehingga tuhan selalu mengingatkan-nya dengan dikirimnya
para utusan, walaupun setelah utusan terakhir, tiada utusan lagi, akan tetapi
dia mengirimkan dan menitipkan kepada sesudahnya kitab suci, sebagai pedoman
selama kekosongan itu. Dia pun melantik seluruh manusia sebagai utusan bagi
dirinya sendiri. Dengan ber-pedoman kitab
suci.
Lingkaran
setan manusia berada di dalam diri manusia. Setan manusia adalah yang mengalir
berbarengan dengan darah-nya. Dapat diartikan manusia itu bisa menunjukan
eksistensinya sebagai manusia atau setan tergantung dirinya sendiri,
kebaikan-kah yang mendominasi dirinya? Atau keburukan kah yang mengeliminasi
segala kebaikan yang bersemi didalam tubuhnya? Teringat pesan orang tua “pokok e, melu o opo seng difatwake hati!” hati
yang selalu mengacu kepada kebaikan, secara sistem pun
demikian, hati tidak akan mengarahkan kepada keburukan. Karena lubuk terdalam
hati adalah cahaya itu tersendiri. Alquran menggambarkan hati yang rusak adalah
hati yang sakit. Jika kita tadaburi maka kita akan menemukan sakit yang
memiliki arti tidak dapat mengarahkan kepada kebaikan. Sakit itu akan
ditambahkan oleh tuhan kepada manusia itu sehingga merasakan rasa tersiksa yang
tiada terampuni, sakit dalam bentuk kesulitan dalam menemukan hal-hal
baik, dan tiada terampuni dengan maksud tidak akan menemukan kebaikan dalam
bentuk apapun (disebabkan oleh sakit, dan ditambah oleh tuhan, menjadi lebih
sakit). Demikianlah tuhan. Berkehendak bebas dan tidak dapat diinstruksikan. Lalu
siapa saja yang terjebak di dalam lingkaran setan manusia. Tuhan sudah banyak
menggambarkan-nya di dalam alquran seperti kisah Abu Lahab yang
diabadikan menjadi surat karena membangkan kebenaran yang di
bawakan Nabi Muhammad SAW, surat At-Takasur yang
menyindir mereka pengimbun harta, surat al maun yang menyindir keras
orang-orang yang pelit kepada orang-orang miskin dan yatim, Al-muthofifin
menyinggung kepada para pedagang yang curang, gambaran yang tertera di dalam
alquran sangat mirip dengan setan-setan desa yang di bahas di awal tadi. Perlu
di pahami bahwasanya di dalam kitab suci alquran penyebutan kata dzolim sangat
banyak berkisar 289 kali, kedzoliman
bukanlah hal yang biasa dan dapat di maklumi oleh siapapun, maka haram-nya
berbuat dzolim melebihi dosa-dosa besar yang umat islam pahami. Lingkaran setan
manusia sudah diperlihatkan dan di wanti-wanti secara gamblang oleh sang kuasa,
agar para manusia tidak tercebur di dalamnya, dan janjinya Ia akan menambahkan
sakit itu untuk siapa saja yang masuk ke dalam lingkaran setan manusia!
Dan
setan-setan desa, mereka adalah para manusia yang lapar mata dengan kehidupan
yang fana dan terperangkap dalam lingkaran setan manusia. Mereka terjebak di
dalam ambisi mereka, untuk menguasai yang mereka miliki, sehingga menghalalkan
segala cara untuk ambisinya. Ke-angkuhan yang menjatuhkan, membuatnya terlena
akan kehidupan sesudah kehidupan yang mapan. Setan-setan itu akan terus
mengalir menjiwai raga dan ruh, dan hanya mereka sendirilah yang bisa
menghentikan-nya. Namun perintah tuhan di dalam surat Al-Ashr ayat terakhir “kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk
kebenaran dan kesabaran.” Memberikan harapan untuk siapapun yang
terjebak di dalam lingkaran setan manusia, bahwa akan ada manusia baik sebut
saja beriman, mungkin jika dahulu ada
seorang nabi yang akan selalu mengawal, dan jika saat ini kaum beriman akan
terus menasehati perihal kebenaran, dan kesabaran akan yang sudah terjadi.
Mereka para kaum beriman sangat membenci penindasan atau kedzoliman, mereka
berada di garda terdepan untuk menyadarkan! bahkan melawan!
Adalah
Wikul (Widji Thukul) seseorang aktivis HAM yang beriman membela kebenaran, rela
mengorbankan jiwa dan raga, untuk menghancurkan kedzoliman, dia adalah orang
yang paling lantang untuk melawan ketidakadilan. Seperti pembelaan-nya terhadap
buruh SRITEX yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pemilik pabrik itu
diingatkan akan kedzholiman-nya terhadap para buruh, pemilik pabrik tidak
memanusiakan buruh layaknya manusia. Dengan arogansi-nya untuk mengumpulkan
harta, pemilik pabrik memberikan upah yang tidak layak dengan kerjaan yang
begitu banyak, mereka seakan-akan adalah alat yang bisa digunakan kapan-pun dan
dapat di ganti sewayah-wayah. Wikul dengan kawan-kawan buruh pun
bersuara akan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemilik pabrik, wikul yang
berlatar belakang sebagai penyair puisi, melawan dengan puisinya Teka-Teki
Ganjil yang diakhir dengan bait yang sangat mengiris hati para buruh “kami
selalu heran dan bertanya-tanya.. kekuatan macam apakah yang telah menghisap
tenaga dan hasil kerja kami?” sungguh malang, perlawanan terhadap pemilik
pabrik, hampir merenggut mata Wikul. Tragedi itu tidaklah menyurutkan api
perlawanan-nya terhadap ke-dzoliman meredup, melainkan menambah kobaran
semangatnya. Di dalam puisinya “derita sudah naik se-leher” dia
mengungkapkan “cahaya sudah kau rampas dari biji mataku.. kau menindas
sampai di luar batas” itulah gelora semangat salah satu kaum beriman,
pantang mundur, sebelum hancur. Maka camkanlah!
Lingkaran
setan manusia sudah jelas tergambar, tuhan merangkai segala yang ada di alam
dunia ini dengan teratur, hingga di akhirat kelak, tiada yang akan protes
kepada-Nya, perihal apa yang menimpanya di dunia. Semuanya sudah ditempatkan pada
tempatnya masing-masing.
LINGKARAN AKAN SELALU MELINGKAR DAN TIDAK AKAN MENEMUI UJUNG-NYA..
UJUNG LINGKARAN.. BERADA TEPAT SEPERTI APA YANG DIPIKIRKAN..
LINGKARAN AKAN SELALU ELOK, KARENA TERDAPAT RAHASIA YANG TAK TERUNGKAP..
PI(π) DI DALAMNYA, TIADA UJUNGNYA..
BEGITULAH LINGKARAN SETAN.. TIADA UJUNGNYA.. KECUALI KITA YANG
MEMBERIKAN UJUNGNYA..
Geri, 18, september 24 pekat, kesedihan
yang memikat.